Definisi
roda gigi adalah salah satu bentuk sistem transmisi yang mempunyai fungsi
mentransmisikan gaya, membalikkan putaran, mereduksi atau menaikkan putaran/
kecepatan. Umumnya roda gigi berbentuk silindris, di mana di bagian tepi
terdapat bentukan-bentukan yang menyerupai (mirip) gigi ( bergerigi ).
Konstruksi
roda gigi mempunyai prinsip kerja berdasarkan pasangan gerak.Bentuk gigi dibuat
untuk menghilangkan keadaan slip,sehingga penyaluran putaran dan daya dapat
berlangsung dengan baik.

Selain
itu dapat dicapai kecepatan keliling- (Vc) yang sama pada lingkaran singgung
sepasang roda gigi. Lingkaran singgung ini disebut lingkaran pitch atau
lingkaran tusuk yang merupakan lingkaran khayal pada pasangan roda gigi, tapi
berperan penting dalam perencanaan konstruksi roda gigi. Pada sepasang roda
gigi maka perlu diperhatikan, bahwa jarak lengkung antara dua gigi yang
berdekatan (disebut “pitch”) pada kedua roda gigi harus sama, sehingga kaitan
antara gigi dapat berlangsung dengan baik. Bentuk lengkung pada suatu profil
gigi, tidak dapat dibuat semaunya, melainkan mengikuti kurva-kurva tertentu
yang dapat menjamin terjadinya kontak gigi dengan baik.
Jenis-jenis Roda Gigi
Selanjutnya
akan dijelaskan secara singkat tentang jenis roda gigi.
A.
Roda Gigi
Jenis
jenis profil gigi pada Roda gigi :
1.
Profil gigi sikloida ( Cycloide)
Struktur gigi melengkung cembung dan cekung
mengikuti pola sikloida . Jenis gigi ini cukup baik karena presisi dan
ketelitiannya baik, dapat meneruskan daya lebih besar dari jenis yang sepadan,
juga keausannya dapat lebih lama. Tetapi mempunyai kerugian, diantaranya
pembuatanya lebih sulit dan pemasangannya harus lebih teliti ( tidak dapat
digunakan sebagai roda gigi pengganti/change wheel), dan harga lebih mahal.
2.
Profil gigi evolvente
Struktur gigi ini berbentuk melengkung cembung,
mengikuti pola evolvente. Jenis gigi ini struktur cukup sederhana, cara
pembuatanya lebih mudah, tidak sangat presisi dan maupun teliti, harga dapat
lebih murah , baik ekali digunakan untuk roda gigi ganti. Jenis profil gigi
evolvente dipakai sebagai profil gigi standard untuk semua keperluan transmisi.
3.
Profil gigi khusus
Misalnya bentuk busur lingkaran dan miring
digunakan untuk transmisi daya yang besar dan khusus.
Berdasarkan
srukturnya, bentuk gigi Roda gigi dibagi menjadi:
1.
Gigi lurus ( spur gear)
Bentuk gigi ini lurus dan paralel dengan sumbu
roda gigi.
2.
Gigi miring ( helical gear)
Bentuk gigi ini menyilang miring terhadah sumbu
roda gigi.
3.
Gigi panah ( double helical / herring bone gear)
bentuk gigi berupa panah atau miring dengan
kemiringan berlawanan.
4.
Gigi melengkung/bengkok (curved/spherical gear )
Merupakan rodagigi yang mempunyai bentuk gigi
melengkung mengikuti pola tertentu ( lingkaran/ellips).
Dalam kerja dan pemasangannya roda gigi biasanya
dipasang secara berpasangan. Terdapat dua buah roda gigi atau lebih. Oleh
karena ini, akan menimbulkan sebuah kerjasama antar roda gigi. Kerjasama
berdasarkan sumbunya akan dibedakan menjadi :
a.Sumbu
roda gigi sejajar/paralel
Biasanya dapat berupa kerjasama rodagigi lurus,
miring atau spherical
b.Sumbu
roda gigi tegak lurus berpotongan
Biasanya dapat berupa roda gigi trapesium/payung/
bevel dengan profil lurus(radial), miring(helical) atau melengkung(spherical)
c.Sumbu
roda gigi menyilang tegak lurus
Biasanya dapat berupa roda gigi cacing(worm), atau
roda gigi miring atau melengkung.
d.Sumbu
roda gigi menyilang
Biasanya dapat berupa rodagigi
skrup(screw/helical) atau spherical.
e.Sumbu
roda gigi berpotongan tidak tegak lurus
Biasanya dapat berupa roda gigi payung/trapesium
atau helical dll. Kerjasama antar roda gigi ini harus memenuhi syarat. Beberapa hal yang
cukup penting pada kerjasama roda gigi , apabila dua roda gigi atau lebih
bekerja sama maka :
1.
Profil gigi harus sama ( spur atau helical dll)
2.
Modul gigi harus sama
Modul gigi adalah besaran/dimensi roda gigi, yang
dapat menyatakan besar dan kecilnya gigi .Bilangan modul biasanya bilangan
utuh, kecuali untuk gigi yang kecil. (Bilangan yang ditulis tak berdimensi,
walaupun dalam arti yang sesungguhnya dalam satuan mm )
3.
Sudut tekanan harus sama ( sudut perpindahan daya antar gigi)
Sudut tekanan adalah sudut yang dibentuk antara
garis singgung dua roda gigi dan garis perpindahan gaya antar dua gigi yang
bekerja sama.
Ada
dua macam roda gigi sesuai dengan letak giginya :
1. Roda gigi dalam (internal gear), yang mana gigi
terletak pada bagian dalam dari lingkaran jarak bagi.
2. Roda gigi luar ( external gear), yang mana gigi
terletak dibagian luar dari lingkaran jarak, jenis roda gigi ini paling banyak
dijumpai. Roda gigi dalam banyak dijumpai pada transmisi roda gigi planit
(planitary gear) dan roda gigi cyclo.
Apabila dua rodagigi dengan gigi luar maka putaran
output akan berlawanan arah dengan putaran inputnya, tetapi bila salah satu
rodagigi dengan gigi dalam maka arah putaran output akan sama dengan arah
putaran input. Bila kerjasama lebih dari dua rodagigi disebut transmisi kereta api (train
gear).
3.Roda
gigi payung ( bevel gear)
Roda gigi payung atau roda gigi trapesium
digunakan apabila diinginkan antara sumbu input dan sumbu output menyudut 90
derajat. Bentuk gigi yang biasa
dipakai pada roda gigi payung : Bentuk gigi lurus atau radial
Bentuk gigi miring atau
helical Bentuk gigi melengkung atau spherical.
4.Roda
gigi cacing ( worm gear)
Roda gigi cacing (worm) digunakan apabila
diinginkan antara sumbu input dan sumbu output menyilang tegak lurus .Roda gigi
cacing mempunyai karakteristik yang khas, yaitu input dan output tidak dapat
dipertukarkan. Jadi input selalu dari roda cacingnya (worm)
dari pertanyaan sederhana ini bisa ditelusuri dari
mekanisme kerja kendaraan. Berdasarkan urutan kerja pergerakkan kendaraan
bermotor bakar, sistem transmisi dipasang setelah mesin dan kopling. Mesin
adalah sumber tenaga kendaraan, namun masalahnya tenaga yang dikeluarkan dapur
pacu harus dikendalikan agar bisa dipakai sesuai kebutuhan. Disinilah sistem
transmisi berfungsi yaitu sebagai pengatur besar-kecilnya tenaga mesin.
Dalam proses kerjanya transmisi besinergi dengan
piranti kopling yang memiliki fungsi sebagai pemutus dan penerus arus tenaga.
Dengan bantuan kopling, proses permindahan gigi transmisi bisa mudah dilakukan.
Itu sebabnya pada model transmisi manual, sebelum memindahkan gigi transmisi,
pengendara kendaraan roda empat harus menginjak pedal kopling terlebih dahulu.
Khusus untuk transmisi otomatik, kerja kopling menggunakan prinsip sentrifugal
bukan lagi perintah manual.
Meski begitu, baik pada sistem manual atau
otomatik, transmisi hanya memiliki satu tugas utama, yaitu memecah tenaga mesin
menjadi dua unsur, torsi dan putaran. Transmisi mengatur besar keduanya sesuai
kebutuhan. Pada kecepatan rendah, misalnya, mobil lebih membutuhkan torsi
daripada putaran atau tenaga. Oleh karena itu, tenaga dari mesin “ditransfer”
dalam bentuk torsi yang tinggi tetapi putaran rendah pada posisi gigi
perseneling rendah. Sebaliknya, pada kecepatan tinggi, mobil lebih memerlukan putaran.
Proses pembuatan roda gigi lurus
Spesifikasi dari roda
gigi lurus ini adalah sebagai berikut :
modul 1,5 dan Z 30
PERLENGKAPAN ALAT DAN BAHAN :
1. Mesin bubut, mesin frais universal
2. Pisau frais M 1,5
3. Kikir rata halus
4. Jangka sorong
5. Mata bor ø 15 dan ø 16 (mm)
6. Bor senter
7. Mandrel
8. Bahan : Aluminium cor, ø 50 x 38 (mm)
TINDAKAN KEAMANAN / KESELAMATAN KERJA
1. Jangan merubah kecepatan mesin ketika
mesin dalam keadaan hidup
2. Letakkan semua alat ukur pada tempat
yang aman / terpisah pada benda yang
kasar.
3. Pakailah alat pelindung mata ketika
membubut dan mengetam (mengefrais).
4. Dilarang membersihkan tatal mesin (sisa
potongan bahan) pada saat mesin
masih
hidup.
5. Jangan meninggalkan mesin dalam keadaan
hidup.
LANGKAH KERJA
1. Chek ukuran bahan dan alat bantu yang
diperlukan.
2. Mempersiapkan mesin bubut dan
perlengkapannya.
3. Cekam benda kerja dan sisakan ±
3mm,kuatkan.
4. Bubut rata permukaan ujung benda kerja,
kemudian lepas.
5. Cekam ujung benda kerja yang telah di
bubut rata seperti langkah no 4, bubut
rata ujung benda kerja sehingga mencapai
ukuran panjang 20 mm.
6. Lakukan pengeboran senter.
7. Lakukan pengeboran dengan diameter mata
bor 15 mm.
8. Lakukan pengeboran dengan mata bor ø
16mm, kurangi kecepatan pemakanan.
9. Lepas benda kerja, kemudian pasang pada
mandrel dengan diameter 16mm.
11. Cekam mandrel, kemudian bubut rata
permukaan benda kerja ø 43mm.
12. Tirus bagian ujung benda kerja 2x450, lepas benda kerja.
13. Mempersiapkan peralatan dan
perlengkapan mesin frais.
14. Gunakan kepala pembagi dengan jumlah
lobang 18.
15. Pasang benda kerja pada cekam kepala
pembagi.
16. Menentukan titik nol pemakanan dengan
cara :
a. Nyalakan motor
spindel utama
b.
Dekatkan mata pisau frais tepat diatas benda kerja, turunkan posisi pisau
dengan
memutar handel penurun dan penaik meja.
c. Posisi pisau harus
benar-benar sejajar (sesumbu) dengan benda kerja.
d. Turunkan hingga
sedikit menyentuh benda kerja.
e. Putar pengukur pada
handle penaik dan penurun meja pada posisi nol,
jauhkan mata pisau frais.
17. Naikkan meja frais setinggi 3,25mm,
sebagai tinggi gigi, kemudian makankan,
jauhkan kembali.
18. Putar piring pembagi 1kali putaran dan
6 lubang pada piring pembagi 18.
19. Lakukan langkah kerja 17 dan 18,
hingga terbentuk roda gigi.
20. Lepas roda gigi dari cekam maupun
darin mandrel.
21. Rapikan bagian kepala roda gigi
menggunakan kikir halus.
22. Buat lubang pasak.
23. Selesai.
Kesimpulan
Roda gigi adalah suatu benda berbentuk silindris,
di mana di bagian tepinya terdapat profil yang menyerupai gigi. Ada beberapa
macam bentukan profil roda gigi. Di antaranya roda gigi silindris, roda gigi
payung, roda gigi cacing, dan bentukkan khusus lainnya. Setiap macam bentukan
memeiliki fungsi dan karakteristik yang berbeda beda. Namun pada intinya berfungsi mentransmisikan
gaya. Terdapat fungsi lain roda gigi salah satunya untuk menaikkan atau
menurunkan putaran ( kecepatan ). Salah satu penerapan spur gears adalah sistem
transmisi presneling pada kendaraan beroda empat. Beberapa aplikasi lain yang
yakni pada gearbox sebuah mesin. Di dalamnya terdapat beberapa roda gigi yang
bekerja sama untuk menjalankan sebagaimana fungsinya.
Sumber :
Machine Design,R.S. Khurmi &
J.K.Ghupta.Eurasia Publishing House.2005Elemen Mesin II ,google search.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar