1.Pengertian elite
Dalam pengertian umum elite menunjukkan
sekelompok orang yang dalam masyarakat menempati kedudukan tinggi. Dalam arti
lebih khusus lagi elite adalah sekelompok orang terkemuka di bidang-bidang
tertentu dan khususnya golongan kecil yang memegang kekuasaan. Dalam cara
pemakaiannya yang lebih umum elite dimaksudkan : “ posisi di dalam masyarakat
di puncak struktur struktur sosial yang terpenting, yaitu posisi tinggi di
dalam ekonomi, pemerintahan, aparat kemiliteran, politik, agama, pengajaran,
dan pekerjaan-pekerjaan dinas.” Tipe masyarakat dan sifat kebudayaan sangat
menentukan watak elite. Dalam masyarakat industri watak elitnya berbeda sama
sekali dengan elite di dalam masyarakat primitive.
Golongan elite sebagai minoritas sering ditampakkan dengan beberapa bentuk
penampilan antara lain :
a) Elite menduduki posisi yang penting dan cenderung
merupakan poros kehidupan masyarakat secara keseluruhan.
b) Faktor utama yang menentukan kedudukan mereka
adalah keunggulan dan keberhasilan yang dilandasi oleh kemampuan baik yanag
bersifat fisik maupun psikhis, material maupun immaterial, merupakan heriditer
maupun pencapaian.
c) Dalam hal tanggung jawab, mereka memiliki
tanggung jawab yang lebih besar jika dibandingkan dengan masyarakat lain.
d) Ciri-ciri lain yang merupakan konsekuensi logis
dari ketiga hal di atas adalah imbalan yang lebih besar yang diperoleh atas
pekerjaan dan usahanya.
Dalam pengertian yang umum elite itu menunjukkan
sekelompok orang yang dalam masyarakat yang menempati kedudukan tertinggi.
Dalam arti lebih yang khusus dapat diartikan sekelompok orang terkemuka di
bidang-bidang tertentu dan khususnya golongan kecil yang memegang kekuasaan.
Dalam istilah yang lebih umum elite dimaksudkan
kepada “posisi di dalam masyarakat di puncak struktur-struktur sosial yang
terpenting, yaitu posisi tinggi di dalam ekonomi, pemerintahan aparat
kemiliteran, politik, agama, pengajaran, dan pekerjaan-pekerjaan dinas”.
Tipe masyarakat dan sifat kebudayaan sangat
menentukan watak elite. Contohnya : dalam masyarakat industri watak elitenya
berbeda sama sekali dengan elite di dalam masyarakat primitif. Di dalam suatu
lapisan masyarakat tentu ada sekelompok kecil yang mempunyai posisi kunci atau
mereka yang memiliki pengaruh yang besar dalam mengambil berbagai
kebijaksanaan. mereka itu mungkin para pejabat, ulama, guru, petani kaya,
pedagang kaya, pensiunan dan lainnya lagi.
2.Fungsi elite dalam memegang strategi
Dalam suatu kehidupan sosial yang teratur, baik
dalam konteks luas maupun yang lebih sempit selalu ada kecenderungan untuk
menyisihkan satu golongan tersendiri sebagai satu golongan yang penting,
memiliki kekuasaan dan mendapatkan kedudukan yang terkemuka jika dibandingkan
dengan massa.
Penentuan golongan minoritas ini didasarkan pada
penghargaan masyarakat terhadap berbagai peranan yang dilancarkan dalam
kehidupan masa kini serta meletakkan,dasar-dasar kehidupan yang akan datang.
Golongan minoritas yang berada pada posisi atas secara fungsional dapat
berkuasa dan menentukan dalam studi sosial dikenal dengan elite.
3. Pengertian Massa
Massa (mass) atau crowd adalah
suatu bentuk kumpulan (collection)
individu-individu, dalam kumpulan tersebut tidak terdapat interaksi dan dalam
kumpulan tersebut tidak terdapat adanya struktur dan pada umumnya massa
berjumlah orang banyak dan berlangsung lama.
A. Massa menurut Gustave Le Bon (yang dapat dipandang
sebagai pelopor dari psikologi massa) bahwa massa itu merupakan suatu kumpulan
orang banyak, berjumlah ratusan atau ribuan, yang berkumpul dan mengadakan
hubungan untuk sementara waktu, karena minat dan kepentingan yang sementara
pula. Misal orang yang melihat pertandingan sepak bola, orang melihat bioskol\p
dan lain sebagainya (Lih, Gerungan 1900).
B. Massa menurut Mennicke
(1948) mempunyai pendapat dan pandangan yang lain shingga ia membedakan antara
massa abstrak dan massa konkrit.
-Massa abstrak adalah sekumpulan
orang-orang yang didorong oleh adanya pesamaan minat, persamaan perhatian,
persamaan kepentingan, persamaan tujuan, tidak adanya struktur yang jelas,
tidak terorganisir.
-Massa konkrit adalah massa yang
mempunyai ciri-ciri:
1) Adanya ikatan batin, ini
dikarenakan adanya persamaan kehendak, persamaan tujuan, persamaan ide, dan sebagainya.
2) Adanya persamaan norma, ini dikarenakan mereka memiliki peraturan sendiri,
kebiasaan sendiri dan sebagainya.
3) Mempunyai struktur yang jelas, di dalamnya telah ada pimpinan tertentu.
Antara massa absrak dan massa konkrit kadang-kadang memiliki hubungan dalam
arti bahwa massa abstrak dapat berkembang atau berubah menjadi konkrit, dan
sebaliknya massa konkrit bisa berubah ke massa abstrak. Tetapi ada kalangan
massa abstrak bubar tanpa adanya bekas. Apa yang dikemukakan oleh Gustave
Le Bon dengan massa dapat disamakan dengan massa abstrak yang
dikemukakan oleh Mennicke, massa seperti ini sifatnya temporer, dalam arti
bahwa massa itu dalam waktu yang singkat akan bubar.
C. Massa menurut Park dan Burgess (Lih. Lindzey,
1959) membedakan antara massa aktif dan massa pasif, massa aktif disebut mob,
sedangkan massa pasif disebut audience. Dalam mob telah ada tindakan-tindakan
nyata misalnya dimontrasi, perkelahian massal dan sebagianya. Sedangkan pada
tindakan yang nyata, misal orang-orang yang berkumpul untuk menjadi mob,
sebaliknya mob dapat berubah menjadi audience.
4. Masyarakat dan Massa
Masyarakat
mempunyai arti sekumpulan orang yang terdiri dari berbagai kalangan dan tinggal
didalam satu wilayah, kalangan bisa terdiri dari kalangan orang mampu hingga
orang yang tidak mampu. Masyarakat yang sesungguhnya adalah sekumpulan orang
yang telah memiliki hukum adat, norma-norma dan berbagai peraturan yang siap untuk
ditaati.
Dalam suatu perkembangan daerah, masyarakat bisa
dibagi menjadi dua bagian yaitu masyarakat maju dan masyarakat sederhana.
Masyarakat maju adalah masyarakat yang memiliki pola pikir untuk kehidupan yang
akan dicapainya dengan kebersamaan meskipun berbeda golongan. sedangkan
masyarakat sederhana adalah sekumpulan masyarakat yang mempunyai pola pikir
yang primitif, yang hanya membedakan antara laki-laki dan perempuan saja.
Sedangkan
massa (mass) atau crowd adalah suatu bentuk kumpulan (collection) individu-individu, dalam
kumpulan tersebut tidak terdapat interaksi dan dalam kumpulan tersebut tidak
terdapat adanya struktur dan pada umumnya massa berjumlah orang banyak dan
berlangsung lama.
5. Perilaku massa
Massa dapat diartikan sebagai bentuk
kolektivisme (kebersamaan). Massa adalah kumpulan orang banyak dalam tempat,
waktu yang sama dan biasanya mempunyai tujuan yang sama. Oleh karena itu
psikologi massa akan berhubungan perilaku yang dilakukan secara bersama-sama
oleh sekelompok massa. Fenomena kebersamaan ini diistilahkan pula sebagai
Perilaku Kolektif (Collective Behavior).
Dalam perilaku kolektif, seseorang
atau sekelompok orang ingin melakukan perubahan sosial dalam kelompoknya,
institusinya, masyarakatnya. Tindakan kelompok ini ada yang diorganisir, dan
ada juga tindakan yang tidak diorganisir. Tindakan yang terorganisir inilah
yang kemudian banyak dikenal orang sebagai gerakan social (Social Movement).
Perilaku kolektif yang berupa
gerakan sosial, seringkali muncul ketika dalam interaksi sosial itu terjadi situasi
yang tidak terstruktur, ambigious (ketaksaan/ membingungkan), dan tidak stabil.
- Kondisi – kondisi pembentuk perilaku massa
Neil
Smelser mengidentifikasi beberapa kondisi yang memungkinkan munculnya
perilaku kolektif , diantaranya:
a. Structural
conduciveness: beberapa struktur sosial yang memungkinkan munculnya
perilaku kolektif, seperti: pasar, tempat umum, tempat peribadatan, mall, dst
b. Structural
Strain: yaitu munculnya ketegangan dlam masyarakat yang muncul secara
tersturktur. Misalnya: antar pendukng kontestan pilkada.
c. Generalized
beliefs : berbagi interpretasi acara
d. Precipitating
factors: ada kejadian pemicu (triggering incidence). Misal ada
pencurian, ada kecelakaan, ada
e.
Mobilization for actions: adanya mobilisasi massa. Misalmya : aksi buruh, rapat umum suatu ormas,
dst
f. Failure
of Social Control – akibat agen yang ditugaskan melakukan kontrol sosial
tidak berjalan dengan baik.
6. Peranan Elite terhadap Massa
Elite sebagai minoritas yang
memiliki kualifikasi tertentu yang eksistensinya sebagai kelompok penentu dan
berperan dalam masyarakat diakui secara legal oleh masyarakat pendukungnya.
Dalam hal ini kita melihat elite sebagai kelompok yang berkuasa dan kelompok
penentu.
Dalam kenyataannya elite penguasa
kita jumpai lebih tersebar, jangkauannya lebih luas, tetapi lebih bersifat
umum, tidak terspesialisasi seperti kelompok penentu. Kita mengenal, adanya
kelompok penguasa merupakan golongan elite yang berasal dari kondisi sejarah
masa lampau.
Kelompok elite penguasa ini tidak
mendasarkan diri pada fungsi-fungsi sosial tetapi lebih bersifat
kepentingan-kepentingan birokrat. Kita bisa menjumpai kelompok penguasa ini
pada berbagai perhimpunan yang bersifat khusus, pada kelompok birokratis yang
berfungsi sebagai pembuat kebijakan-kebijakan maupun sebagai pelaksana dan
sebagai elite pemerintah.
Daftar Pustaka :
http://rika7damayanti.blogspot.com/2011/11/elite-dan-massa.html