Minggu, 29 September 2013

Penduduk, Masyarakat, dan Kebudayaan


   Penduduk, masyarakat dan kebudayaan merupakan komponen-komponen yang penting dalam suatu kehidupan sosial. Penduduk adalah sejumlah individu yang berkumpul di suatu tempat. Masyarakat adalah penduduk yang menghuni suatu daerah dalam kurun waktu yang cukup lama. Sementara kebudayaan adalah sebuah ciri khas yang dimiliki oleh sekelompok masyarakat dan dikembangkan secara turun-temurun. Misalnya berupa kepercayaan, adat istiadat, kesenian, moral, nilai-nilai serta norma-norma
   Dan suatu masyarakat pasti akan menghasilkan suatu kebudayaan yang baru karena terdapat kemajemukan dalam masyarakat tersebut, sehingga kebudayaan yang baru pun dapat dibentuk. Dimana mereka belajar tentang adat-istiadat, tata karma, sopan santun dan lain-lain dalam suatu kebudayaan. Sehingga mereka mampu memilah mana yang baik dan pantas untuk dibudayakan & di kembangkan dalam lingkungan masyarakat tersebut.
Ada 5 macam opini tentang kebudayaan, antara lain:

  1. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki masyarakat itu sendiri (cultural-determinism). Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.
  2. Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial, norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religus, dll.Tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
  3. Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks,yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
  4. Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.

Pertumbuhan Penduduk

    Pertumbuhan penduduk adalah perubahan jumlah penduduk di suatu wilayah tertentu pada waktu tertentu dibandingkan waktu sebelumnya. Misalnya pertumbuhan penduduk Indonesia dari tahun 1995 ke tahun 2000 adalah perubahan jumlah penduduk Indonesia dari tahun 1995 sampai 2000. Ini sangat berguna untuk memprediksi jumlah penduduk di suatu wilayah atau negara dimasa yang akan datang. Sehingga para pengelola suatu wilayah/negara (PEMERINTAH) dapat menanggulangi masalah-masalah yang akan terjadi kedepannya. Tetapi prediksi jumlah penduduk dengan cara seperti ini belum dapat menunjukkan karakteristik penduduk dimasa yang akan datang. Untuk itu diperlukan proyeksi penduduk menurut umur dan jenis kelamin yang membutuhkan data yang lebih rinci yakni mengenai tren fertilitas, mortalitas dan migrasi.

Nilai pertumbuhan penduduk

Dalam demografi dan ekologi, nilai pertumbuhan penduduk (NPP) adalah nilai kecil dimana jumlah individu dalam sebuah populasi meningkat. NPP hanya merujuk pada perubahan populasi pada periode waktu unit, sering diartikan sebagai persentase jumlah individu dalam populasi ketika dimulainya periode. Ini dapat dituliskan dalam rumus: Description: P=Poe^{kt}
Description: \mathrm{Nilai\ pertumbuhan} = \frac{(\mathrm{populasi\ di\ akhir\ periode}\ -\ \mathrm{populasi\ di\ awal\ periode})} {\mathrm{populasi\ di\ awal\ periode}}
Cara yang paling umum untuk menghitung pertumbuhan penduduk adalah rasio, bukan nilai. Perubahan populasi pada periode waktu unit dihitung sebagai persentase populasi ketika dimulainya periode. Yang merupakan:
Description: \mathrm{Rasio\ pertumbuhan} = \mathrm{Nilai\ pertumbuhan} \times 100%.

KEPRIBADIAN DAN KEBUDAYAAN

   Kepribadian adalah Segala bentuk perilaku dan kebiasaan individu yang terhimpun dalam dirinya dan digunakan untuk serta menyesuaikan diri terhadap segala rangsangan baik dari luar maupun dalam. perilaku dan kebiasaan ini merupakan kesatuan fungsional yang khas pada seseorang. Perkembangan kepribadian tersebut bersifat dinamis, artinya selama individu masih bertambah pengetahuannya dan mau belajar serta menambah pengalaman dan keterampilan, mereka akan semakin matang dan mantap kepribadiannya.

   Jadi,setiap individu memiliki perilaku masing-masing yang khas dengan dirinya tetapi tidak menutup kemungkinan suatu individu untuk merubah perilakunya menjadi lebih baik lagi. Semua perilaku tersebut bersifat khas artinya hanya dimiliki oleh individu itu meskipun orang lain memiliki perilaku yang sama mungkin pemaknaannya berbeda. misalnya ada yang makan karena belum sarapan , ada yang makan karena ikut teman atau ada yang makan karena mengisi waktu saja .

   Kepribadian adalah ciri , karakteristik , gaya atau sifat-sifat yang memang khas dikaitkan dengan diri kita sendiri . Bahwa kepribadian itu bersumber dari bentukan yang kita terima dilingkungan jadi yang disebut kepribadian itu adalah campuran dari yang bersifat psikologis , kejiwaan dan juga fisik.

Definisi kepribadian menurut beberapa ahli antara lain sebagai berikut :

  • M.A.W Bouwer
    Kepribadian adalah corak tingkah laku social yang meliputi corak kekuatan, dorongan, keinginan, opini dan sikap-sikap seseorang.
  • Cuber
    Kepribadian adalah gabungan keseluruhan dari sifat-sifat yang tampak dan dapat dilihat oleh seseorang.

   kebudayaan berasal dari kata budh- budhi- budhaya dalam bahasa sansekerta yang berarti akal, sehingga kebudayaan diartikan sebagai hasil pemikiran atau akal manusia. Ada yang mengatakan bahwa kebudayaan yang berasal dari kata budi dan daya. Budi adalah akal yang merupakan unsure rohani dalam kebudayaan, sedangkan daya berarti perbuatan atau ikhtiar sebagai unsur jasmani, sehingga kebudayaan diartikan sebagai hasil dari akal dan ikhtiar manusia.

Berikut ini definisi-definisi kebudayaan yang dikemukakan beberapa ahli :

1. Edward B.Taylor
Kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang didalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adapt istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat oleh seseorang sebagai anggota masyarakat.
2. M. Jacobs dan B.J. Stern
Kebudayaan mencakup keseluruhan yang meliputi bentuk teknologi social, Ideologi, religi, dan kesenian serta benda, yang kesemuanya merupakan warisan sosial.

3. Koentjaraningrat
Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar.


Kebudayaan Barat

   Kebudayaan Barat adalah sebuah kebudayaan yang ternyata bersifat kontradiktif antara unsur kebudayaan yang satu dengan yang lainnya. Kebudayaan Barat dikatakan kontradiktif, karena beberapa hal yaitu:
  1. Adanya usaha pengeliminiran antar unsur kebudayaan. Kondisi ini dapat dilihat dari peperangan yang terjadi antara keyakinan dengan sains, keyakinan dengan filsafat, keyakinan dengan seni, keyakinan dengan ekonomi, politik dengan moralitas, moralitas dengan ekonomi, dan lain-lain. Dapat dilihat,  suatu hal yang umum diketahui bahwa kondisi tersebut wajar terjadi. Dan bahkan kerap digeneralisir kepada seluruh kebudayaan yang ada di seluruh pelosok bumi. Sehingga muncul anggapan yang naif akibat pencitraan dan kegelapan mata, bahwa sangat sulit untuk menyatukan atau menghentikan peperangan tersebut.

  1. Mengisolasi atau isolasi unsur kebudayaan yang satu dengan yang lain, sebenarnya merupakan konsekuensi dari eklektis-kontradiktifnya kebudayaan Barat, karena unsur-unsur kebudayaannya tidak berhubungan bahkan bertentangan satu sama lain. Usaha untuk mengisolasi ini adalah sebuah hal yang sudah kita ketahui, lewat ungkapan-ungkapan, seperti seni untuk seni (seni murni), sains untuk sains, politik untuk politik, ekonomi untuk ekonomi, dan hukum untuk hukum.

  1. ideologisasi pada kebudayaan Barat, dapat dilihat dari penggunaan akhiran “-isme”. Misalnya, materialisme, idealisme, relativisme, empirisme, rasionalisme, positivisme, kapitalisme, sosialisme, komunisme, liberalisme, feminisme, hedonisme, dan masih banyak yang lainnya. Salah satu contoh yaitu Liberalisme, Liberalisme adalah sebuah ideologi yang liberal mulai dari sisi ontologis hingga etis. Masing-masing ideologi sudah mengatur pandangan mulai dari tataran ontologis hingga etis.

Dampak positif yang dapat kita ambil dari kebudayaan barat misalnya:

a)      Kemajuan teknologi mereka (orang-orang barat) yang sudah semakin maju dapat membantu kita memudahkan dalam melakukan pekerjaan sehari-hari dengan bantuan alat-alat elektronik canggih yang mereka ciptakan.
b)        Dalam bidang politik, Negara barat cenderung  menggunakan system demokrasi.  Hal itu menginspirasikan pemerintahan Negara kita untuk mengunakan sitem pemerintahan yang terbuka dan demokratis.
c)       Dalam bidang sosial budaya kita dapat meniru pola berpikir mereka yang baik seperti etos kerja yang tinggi dan disiplin dan Iptek dari bangsa barat yang sudah maju untuk meningkatkan kemajuan bangsa.

Dampak negatif yang ditimbulkan dari kebudayaan barat diantaranya:

a)      Generasi muda sekarang lebih suka meniru gaya orang-orang barat, misalnya trend mode berbusana. Anak muda zaman sekarang lebih suka menggunakan barang-barang eksport dan berbusana yang minim-minim sehingga menyebabkan kurangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri.
b)      Munculnya sikap individualisme yang menimbulkan ketidakpedulian antarperilaku sesama warga. Dengan adanya individualisme maka orang tidak akan peduli dengan kehidupan bangsa.
c)       pergaulan masyarakat barat yang bebas mulai memengaruhi budaya Indonesia yang sebelumya lebih beradab. Kebebasan yang kelewat batas itu sebenarnya tidak cocok dengan nilai-nilai kebudayaan kita. Misalnya saja free sex yang sekarang ini marak terjadi di Negara kita. Padahal hal itu sangat bertentangan dengan kebudayaan kita yang menjunjung tinggi norma kesusilaan.
d)      Kurangnya rasa hormat tehadap orangtua  dan tidak peduli terhadap lingkungan juga merupakan dampak yang ditimbulkan dari kebudayaan barat yang menganut kebebasan sehingga mereka bertindak sesuka hatinya.

   Jadi,menurut saya kebudayaan barat lebih memiliki dampak negatif daripada dampak positifnya. Sebaiknya kita ambil positifnya saja dan jauhi Dampak negatif yang tentu tidak menguntungkan kita. Tentu akan jauh lebih baik lagi kalau kita mengembangkan budaya kita.

Sumber:
o   Buku Ilmu Sosial Dasar (MKDU), Harwantiyoko dan Neltje F. Katuuk

Tidak ada komentar:

Posting Komentar